Senin, 05 Desember 2011

Long Live Learning

Pepatah mengatakan belajar di waktu tua bagai mengukir di atas batu, belajar di waktu tua bagai mengukir di atas air...

Makna tersirat dari pepatah ini menganjurkan kita agar belajar sejak dini, karena sangat sulit belajar ketika usia sudah lanjut...akan tetapi kata sulit bukanlah berartti itu mustahil...mengukir/melukis di atas air tidak lagi menjadi sesuatu yang mustahil..seperti yang ditampilkan berikut ini...



keuletan seniman ini melukis di atas air, dapat dijadikan motivasi bagi kita untuk belajar tanpa batasan usia. Kata sulit bukan jadi halangan tapi tantangan untuk di jalani. Pemikiran bahwa mengukir/melukis di atas air sudah dipatahkan dengan upaya seniman ini..jadi tak ada kata mustahil untuk belajar di waktu tua...
Seperti yang di alami oleh para mahasiswa Universitas Terbuka. Ditinjau dari faktor usia, mereka nyaris mustahil untuk dapat bersaing di era globalisasi dengan generasi muda yang cakap teknologi. selain itu, beberapa karakteristik lain membuat mereka sulit untuk belajar, yaitu kesibukan dalam dunia karir, kesibukan dalam rumah tangga, yang membuat mereka sulit untk menjangkau lokasi/tempat belajar...akan tetapi para pakar pendidikan memandang hal ini sebagai tantangan yang harus dipecahkan.. siapapun berhak untuk mendapat kesempatan belajar dimanapun ia berada. 

eureka.....
sistem pengajaran jarak jauh dapat mengatasi kebutuhan orangorang yang haus ilmu pengetahuan ini.
Sistem pendidikan jarak jauh merupakan metode pengajaran dimana aktivitas pengajaran dilaksanakan secara terpisah dari aktivitas belajar. Sebagian besar karena siswa bertempat tinggal jauh atau terpisah dari lokasi lembaga pendidikan. Sebagian karena alasan sibuk sehingga siswa yang tinggalnya dekat dari lokasi lembaga pendidikan tidak dapat mengikuti proses pembelajaran di lembaga tersebut. Keterpisahan kegiatan pengajaran dari kegiatan belajar adalah ciri yang khas dari pendidikan jarak jauh. Sistem pendidikan jarak jauh merupakan suatu alternatif pemerataan kesempatan dalam bidang pendidikan. Sistem ini dapat mengatasi beberapa masalah yang ditimbulkan akibat beberapa diantaranya; keterbatasan tenaga pengajar, jarak antara lembaga pendidikan dan siswa yang berjauhan, kelangkaan pengajar berkualitas, dan lain lain. 
Siswa tidak perlu datang ke lokasi belajar, tapi cukup duduk di rumah atau di kantor. Duduk di depan layar televisi yang dilengkapi dengan monitor yang tersambung dengan jaringan internet atau web-camera, siswa dapat mengikuti proses belajar mengajar. Mendengarkan penjelasan instruktur/tutor dari layar televisi dan sekaligus bisa bertanya melalui microphone dan monitor. Dan instruktur yang sedang berada di Berlitz bisa memperhatikan siswa melalui layar televisi pula. Proses belajar mengajar bisa berlangsung secara normal sabagaimana layaknya sistem pendidikan langsung, meskipun siswa dan instruktur berada di tempat yang berbeda.
Dalam sistem pendidikan jarak jauh, interaksi merupakan faktor penting sebagai sarana penunjang aktivitas pembelajaran. Interaksi memungkinkan pebelajar mengatasi masalah yang dihadapi dalam upaya memahami materi. Interaksi juga dapat digunakan sebagai sarana untuk memberikan penguatan (reinforcement) terhadap hasil belajar yang dicapai oleh pebelajar. Selain itu, interaksi dapat digunakan sebagai sarana untuk memperbaiki kesalahan (remedial) pada waktu mengikuti proses pembelajaran. Interaksi dapat juga digunakan sebagai sarana untuk menyampaikan materi yang perlu dipelajari secara mendalam oleh pembelajar (elaborasi).
Heinich dkk. (1986) mengemukakan enam bentuk interaksi pembelajaran yang dapat diaplikasikan dalam merancang sebuah media pembelajaran interaktif untuk sistem pendidikan jarak jauh. Bentuk-bentuk interaksi tersebut antara lain berupa praktik dan latihan (drill and practice), tutorial, permainan (games), simulasi (simulation), penemuan (discovery), dan pemecahan masalah (problem solving). Melalui serangkaian contoh dari konsep dan pengetahuan yang dipelajari, pebelajar diberi kesempatan untuk berlatih agar terampil dalam menerapkan konsep dan pengetahuan tersebut.
Hal penting yang perlu diperhatikan agar dapat memanfaatkan bentuk interaksi ini dalam merancang media pembelajaran adalah pemberian ganjaran (reward) yang kontinu. Ganjaran diberikan setiap kali pebelajar berhasil melakukan tugasnya dengan baik. Pemberian ganjaran yang positif (positive reward) terhadap prestasi belajar akan memberikan kemungkinan yang lebih besar bagi pebelajar untuk mengulangi keberhasilan yang telah dicapai. Hal ini dikenal dengan istilah reinforcement atau pengukuhan terhadap hasil belajar. Konsep pemberian ganjaran dan pengukuhan perlu dipertimbangkan dalam merancang media interaktif berbentuk praktik dan latihan.


Belajar jarak jauh dengan konsep e-learning ini sangat membantu bagi mereka yang memiliki keterbatasan seperti yang telah di sebutkan di atas. seperti penuturan mahasiswa UT berikut ini:
          "Ya sangat membantu Bu...kita jadi bisa belajar sambil kerja, sambil ngurus anak...jadi bisa dapat semua...suami juga gak marah-marah..jadi kita gak usah jauh ke kampusnya langsung, tapi bisa belajar dari rumah kan..."

nah...pengalaman kawan-kawan yang di uraikan di atas bisa jadi motivasi untuk kita untuk belajar sepanjang hayat...dimanapun kita berada..apalagi saat ini teknologi memfasilitasi kita....apa salahnya kalau kita memanfaatkan media dan teknologi untuk sesuatu yang lebih bermanfaat dari pada sekedar untuk chat dan bermain game...
so, make your web surving as adventure education...


salam pendidikan...

 
Sumber literatur:
Smaldino, E.S., dkk. (2008). Instructional Technology & Media for Learning. Jakarta: Kencana
http://blog.persimpangan.com/blog/2007/08/06/hakekat-pembelajaran-jarak-jauh
http://fauzan.wordpress.com/2006/07/04/sistem-pendidikan-jarak-jauh/